9.30.2013
Kisah ku
Saya seorang ibu rumah tangga dan ingin berbagi kisah di dunia maya, Lewat blog ini saya ingin menyimpan beberapa memori indah yang pernah saya alami. Dan saya ingi berbagi kisah dan pengalaman ,mungkin ada beberapa orang yang memiliki kesamaan kisah. Inilah kisah ku ...
Pertengahan Juli 2008 saya mengikuti suami bekerja di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur, walau sebentar namun banyak kisah disana suka dan duka yang pernah saya alami di sana. 4 Tahun Kurang lebih saya tinggal di sana . Waktu saya dtang di tempat yang sya tinggali belum teraliri PDAM, dulunya sempat jalan kemudian macet, Jadi nunggu giliran pemasangan yang bergiliran . Pernah cuci pakaian dengan menampung air hujan ? Hehe saya pernah mengalaminya Untuk mandi dan cuci perabotan/peralatan masak saya tdk memakai air hujan katanya sih bikin perabotan yang terbuat dari kaca akan mudah retak ( kecuali diendapkan lama ) jadi saya memakai air yg sudah diberi obat agar jernih ,harga 1 tandonnya Rp. 50rb isi 1200 liter,cukup untuk 1 minggu dipakai oleh 2 orang. Jadi biar hemat saya pakai air hujan untuk cuci pakaian. Pertama kali datang di sana saya menempati barak (kalo ditempat asal saya disebut rumah sewaan/kontrakan atau rumah bedakan ) 5 pintu. Mandi cuma sehari sekali :D oleh karena ga biasa liat air sumur berwarna coklat susu kemudian dicampur obat air,tawas,sama yang buat hilangin minyak diatasx klo ada. Sabun mandi pun ga berbusa banyak pakai air yang sudah di obat. Kalau ga di obat airnya bikin kuning peralatan dapur dan susah hilangnya. Maklum saya tinggal di daerah pinggiran yang belum ada aliran air PDAM nya. Sementara kalau di daerah atas town hall akan berbeda sekali.
1 drum itu kira - kira berisi air 100 liter menghabiskan, 7 sendok makan obat airnya, Kapur 1 sendok, tawas 1 sendok kemudian di aduk dan diamkan kurang lebih 1 jam lamanya. Air baru bisa di pergunakan namun tidak untuk diminum.
(next kita sambung kembali )
Pertengahan Juli 2008 saya mengikuti suami bekerja di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur, walau sebentar namun banyak kisah disana suka dan duka yang pernah saya alami di sana. 4 Tahun Kurang lebih saya tinggal di sana . Waktu saya dtang di tempat yang sya tinggali belum teraliri PDAM, dulunya sempat jalan kemudian macet, Jadi nunggu giliran pemasangan yang bergiliran . Pernah cuci pakaian dengan menampung air hujan ? Hehe saya pernah mengalaminya Untuk mandi dan cuci perabotan/peralatan masak saya tdk memakai air hujan katanya sih bikin perabotan yang terbuat dari kaca akan mudah retak ( kecuali diendapkan lama ) jadi saya memakai air yg sudah diberi obat agar jernih ,harga 1 tandonnya Rp. 50rb isi 1200 liter,cukup untuk 1 minggu dipakai oleh 2 orang. Jadi biar hemat saya pakai air hujan untuk cuci pakaian. Pertama kali datang di sana saya menempati barak (kalo ditempat asal saya disebut rumah sewaan/kontrakan atau rumah bedakan ) 5 pintu. Mandi cuma sehari sekali :D oleh karena ga biasa liat air sumur berwarna coklat susu kemudian dicampur obat air,tawas,sama yang buat hilangin minyak diatasx klo ada. Sabun mandi pun ga berbusa banyak pakai air yang sudah di obat. Kalau ga di obat airnya bikin kuning peralatan dapur dan susah hilangnya. Maklum saya tinggal di daerah pinggiran yang belum ada aliran air PDAM nya. Sementara kalau di daerah atas town hall akan berbeda sekali.
1 drum itu kira - kira berisi air 100 liter menghabiskan, 7 sendok makan obat airnya, Kapur 1 sendok, tawas 1 sendok kemudian di aduk dan diamkan kurang lebih 1 jam lamanya. Air baru bisa di pergunakan namun tidak untuk diminum.
(next kita sambung kembali )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comments :
0 komentar to “Kisah ku ”
Post a Comment